Guru Paramount School Makin Keren dengan Pembelajaran AI (Artificial Intellegence)

Penulis: Paridah Ambar Syafitri, S.Kom., S.Pd.

Dalam dunia pendidikan yang semakin berkembang, salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh para guru adalah meningkatkan kompetensinya agar dapat menghadirkan pembelajaran yang relevan, menarik, dan efektif bagi siswa. Seiring dengan perkembangan teknologi yang berkembang sanagat pesat berbagai media pembelajaran banyak ditawarkan kepada para pendidik dan hal itu dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperkaya proses belajar mengajar. Diantara media digital tersebut antara lain platform seperti Canva AI, Padlet, jamboard, dan media sosial seperti tiktok, instagram, tread juga dapat dimanfaatkan oleh pendidik sebagai sarana pembelajaran. Perkembangan tersebut disadari betul oleh Paramount School. Salah satu upaya pengembangan pendidik adalah diadakannya  pelatihan bagi guru-guru SD Paramount pada tanggal 13 Juni 2025 dengan tema, "Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Konten pembelajaran dan Cara Mengajarkannya di SD Paramount " yang bertempat di ruang pertemuan lantai 4. Materi disampaikan oleh narasumber yang juga seorang guru dan memiliki pengalaman dibidangnya yaitu ibu Lusiana Dian Retnowati, M.Pd. seorang pengajar di SD Swasta juga dan Guru AI dalam Edukasi. Pelatihan hari ini diikuti oleh guru-guru Paramount SD dan SMP.

Pada kegiatan hari ini, ibu Lusiana memaparkan bagaimana cara membuat media pembelajaran yang interaktif dengan memanfaatkan AI (Artificial Inteligence). Beberapa materi yang disampaikan antara lain:

1. Pemanfaatan Canva AI dalam Pembelajaran

Canva adalah alat desain grafis yang populer, namun dengan munculnya Canva AI, kini para guru memiliki akses kepada alat yang lebih canggih untuk menciptakan konten pembelajaran yang interaktif dan menarik. Berikut adalah beberapa cara Canva AI dapat digunakan dalam pembelajaran:

Pembuatan Materi Pembelajaran Visual: Canva AI memungkinkan guru untuk membuat materi pembelajaran seperti poster, infografis, dan slide presentasi yang menarik secara visual. Dengan fitur desain yang mudah digunakan, guru dapat membuat bahan ajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga dapat menarik perhatian siswa. Misalnya, guru dapat membuat visualisasi materi matematika atau IPA dengan ilustrasi yang memudahkan siswa memahami konsep yang diajarkan.

Kreativitas dalam Modul Ajar: Canva juga memungkinkan guru untuk membuat modul ajar dalam bentuk yang lebih kreatif, seperti e-book atau booklet. Modul ini bisa dirancang dengan elemen-elemen visual yang mendukung pembelajaran mendalam dan mendorong siswa untuk berpikir kritis.

Pembuatan Kuis Interaktif: Dengan bantuan Canva AI, guru juga dapat merancang kuis interaktif yang dapat dijadikan sebagai latihan tambahan atau penilaian formatif. Kuis ini bisa disertai dengan gambar atau animasi yang membuat siswa lebih tertarik untuk mengerjakannya.

2. Menggunakan Padlet untuk Kolaborasi dan Diskusi

Padlet adalah aplikasi digital yang memungkinkan siswa dan guru untuk berbagi informasi, ide, dan sumber daya secara bersama-sama. Padlet sangat efektif digunakan untuk pembelajaran yang berbasis kolaborasi, serta mendukung pembelajaran mendalam. Berikut beberapa cara Padlet dapat dimanfaatkan dalam kelas

Portofolio Pembelajaran: Guru dapat meminta siswa untuk mengunggah hasil karya mereka di Padlet, seperti tulisan, gambar, atau proyek-proyek lain. Dengan demikian, Padlet menjadi tempat yang efektif untuk menilai perkembangan siswa secara menyeluruh.

Pembuatan Kelas Virtual Interaktif: Selain sebagai tempat diskusi, Padlet juga dapat digunakan untuk membuat ruang kelas virtual yang interaktif. Guru dapat membagikan materi pembelajaran, video penjelasan, atau tugas, dan siswa dapat mengaksesnya kapan saja. Dengan ini, siswa dapat belajar secara mandiri, namun tetap merasa terhubung dengan guru dan teman-temannya.

3. Media Interaktif Lainnya untuk Pembelajaran yang Menarik

Selain Canva AI dan Padlet, ada berbagai alat digital lain yang bisa digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi siswa SD, antara lain:

Quizziz dan Kahoot!: Alat ini memungkinkan guru untuk membuat kuis atau permainan edukatif yang dapat dimainkan oleh siswa. Selain menyenangkan, media ini juga membantu siswa untuk mengulang materi yang telah diajarkan.

Google Classroom: Sebagai platform manajemen pembelajaran, Google Classroom memudahkan guru untuk berbagi materi, memberi tugas, serta memberikan umpan balik secara langsung kepada siswa. Google Classroom juga memungkinkan integrasi dengan berbagai alat lain seperti Google Docs dan Google Slides.

4. Pembuatan Modul Ajar yang Mendalam dan Memuat 8 Profil Kelulusan

Pembuatan modul ajar yang efektif sangat bergantung pada bagaimana guru merancang materi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mendalam. Selain itu, modul ajar juga harus disesuaikan dengan standar yang ditetapkan, seperti 8 profil kelulusan yang diharapkan dapat tercapai pada setiap siswa. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil oleh guru untuk membuat modul ajar yang sesuai:

Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif: Modul ajar yang efektif harus mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Dalam konteks ini, guru dapat menyusun kegiatan pembelajaran yang memacu siswa untuk tidak hanya mengingat fakta, tetapi juga untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan ide baru. Misalnya, dalam mata pelajaran IPS, siswa diajak untuk mencari solusi terhadap masalah sosial melalui diskusi kelompok atau proyek berbasis studi kasus.

Pencapaian Kompetensi Sosial dan Mandiri: Modul ajar harus mencakup kegiatan yang mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial seperti bekerja dalam kelompok dan komunikasi efektif. Ini juga berkaitan dengan profil kelulusan yang menuntut siswa memiliki kemampuan untuk mandiri dalam belajar.

Mengintegrasikan Profil Kelulusan: Dalam menyusun modul ajar, guru harus memastikan bahwa setiap kegiatan yang dirancang mendukung pencapaian 8 profil kelulusan. Profil ini mencakup keterampilan seperti kemampuan berpikir kritis, kemampuan komunikasi, sikap positif, kemandirian dalam belajar, serta kesadaran sosial dan budaya. Misalnya, dengan menggunakan Padlet atau Canva AI, siswa dapat diberi tugas untuk membuat presentasi atau proyek yang menunjukkan pemahaman mereka tentang suatu konsep dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata.

Modul Berbasis Proyek: Salah satu cara untuk menciptakan pembelajaran yang mendalam adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (PBL). Guru dapat merancang modul yang meminta siswa untuk bekerja pada proyek tertentu yang mengharuskan mereka untuk melakukan penelitian, berkolaborasi, dan menyelesaikan masalah secara praktis. Proyek ini tidak hanya mendalami materi pelajaran tetapi juga mengembangkan keterampilan hidup yang berguna di masa depan.

5. Kesimpulan

Dengan memanfaatkan teknologi digital seperti Canva AI, Padlet, dan media interaktif lainnya, guru SD Paramount dapat meningkatkan kompetensinya dalam menyampaikan pembelajaran yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, guru juga dapat merancang modul ajar yang mendalam dan sesuai dengan 8 profil kelulusan, yang akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk masa depan mereka.

Peningkatan kompetensi ini bukan hanya memberi manfaat bagi guru dan siswa, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan pendidikan di Indonesia yang lebih modern dan relevan dengan tuntutan zaman. Melalui pemanfaatan teknologi, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan mendorong siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Video pelatihan: https://studio.youtube.com/video/Ex4AUusgMeo/edit