Peran Buku Cerita Anak Dwibahasa dalam Meningkatkan Literasi dan Pelestarian Bahasa Daerah

Palembang, 6 Oktober 2025 — Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan menggelar kegiatan literasi dengan tema “Pemanfaatan Buku Cerita Anak Dwibahasa” Acara berlangsung di Gramedia World Burlian KM 7 Palembang dan dihadiri oleh guru-guru dari jenjang SD hingga SMA se-Sumatera Selatan. Pemateri utama dalam kegiatan ini adalah Sapril, S.S., S.Pd., M.Pd., seorang Guru SD Paramount dan penggiat literasi yang aktif menggerakkan minat baca di kalangan anak-anak dan masyarakat melalui kegiatan di Taman Bacaan Masyarakat serta berbagai komunitas literasi di Sumatera Selatan.

Dalam paparannya, Sapril menekankan bahwa buku cerita anak dwibahasa, khususnya yang memadukan Bahasa Indonesia dan Bahasa Palembang, memiliki nilai strategis dalam pengembangan literasi sekaligus pelestarian bahasa daerah. Ia menjelaskan bahwa buku dwibahasa tidak hanya menjadi media pembelajaran, tetapi juga menjadi sarana membangun jati diri dan kecintaan anak terhadap budaya lokal.

Buku Dwibahasa Sebagai Media Literasi dan Pelestarian Budaya

Selain dari apa yang dipaparkan sebelumnya ia menambahkan bahwa  anak-anak zaman sekarang cenderung lebih tertarik pada visual dan cerita pendek yang ringan. Buku cerita dwibahasa menjadi media yang tepat karena memadukan ilustrasi menarik dengan teks sederhana dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Palembang.

Ia menambahkan, penggunaan buku dwibahasa dapat memberikan beberapa manfaat penting, antara lain:

  1. Meningkatkan literasi ganda, karena anak terbiasa membaca dan memahami dua bahasa sekaligus.
  2. Menumbuhkan minat baca melalui cerita bergambar yang menarik.
  3. Melestarikan bahasa daerah Palembang agar tetap hidup dan digunakan generasi muda.
  4. Menanamkan nilai budaya lokal melalui cerita rakyat dan tokoh-tokoh yang dekat dengan kehidupan anak.

“Melalui buku cerita dwibahasa, anak tidak hanya belajar membaca, tetapi juga belajar menghargai bahasa dan budayanya sendiri,” ujar Sapril dalam sesi presentasinya.

Pemanfaatan Buku Dwibahasa di Berbagai Lingkungan

Menurutnya ada beberapa strategi pemanfaatan buku dwibahasa di lingkungan rumah, sekolah, taman bacaan masyarakat (TBM), dan komunitas literasi.

  • Di Rumah, orang tua dapat membacakan cerita bersama anak, bergantian menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Palembang. Kegiatan ini mempererat hubungan keluarga sekaligus memperkaya kosakata anak.
  • Di Sekolah, guru dapat menggunakannya untuk kegiatan membaca nyaring, diskusi kelas, atau latihan kosakata. Cerita dwibahasa juga bisa digunakan sebagai bahan role play atau drama sederhana.
  • Di Taman Bacaan Masyarakat, relawan literasi bisa mengadakan sesi storytelling dengan buku dwibahasa untuk menghidupkan kembali kebiasaan membaca di lingkungan masyarakat.
  • Di Komunitas Literasi, buku ini bisa dijadikan bahan lomba membaca puisi, dongeng dwibahasa, atau menulis ulang cerita lokal versi anak-anak.

Harapannya terdapat kolaborasi antara guru, orang tua, dan komunitas literasi agar gerakan membaca berbasis bahasa daerah semakin kuat di Sumatera Selatan.

 

Antusiasme Peserta

Dalam kegiatan tersebut peserta yang didalamnya Adalah guru-guru menunjukkan antusiasme tinggi selama sesi berlangsung. Banyak yang tertarik untuk mengembangkan bahan ajar dwibahasa di sekolah masing-masing. Mereka berharapa kedepan Balai Bahasa Sumatera Selatan mengadakan pelatihan lanjutan untuk penulisan dan penerbitan buku cerita dwibahasa berbasis budaya daerah.

Kegiatan literasi ini menjadi bukti nyata bahwa bahasa daerah masih memiliki ruang penting dalam dunia pendidikan modern. Melalui buku cerita dwibahasa, anak-anak tidak hanya menjadi pembaca yang cerdas, tetapi juga generasi yang menghargai warisan budaya.

“Dengan buku cerita dwibahasa, anak belajar bahasa sekaligus belajar mencintai budayanya.” Kata Sapril dalam sesi penutup. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan, taman bacaan, dan komunitas literasi dalam menumbuhkan budaya membaca di Bumi Sriwijaya.

Tulis Komentar

Komentar Terbaru

Rinaldo User
09 Oct 2025, 14:24

Luar biasa fan inspiratif

Ike Aprillina, M.Pd User
09 Oct 2025, 14:22

menginspirasi sekali