Merajut Inspirasi dari Ruang Kelas: Perjalanan Guru TK Paramount dalam Apresiasi GTK Provinsi Sumatera Selatan 2025

 

Apresiasi guru dan tenaga kependidikan provinsi Sumatera Selatan tahun 2025 bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang telah menunjukkan transformasi, dedikasi serta kontribusi nyata dalam peningkatan mutu pendidikan serta kepada individu yang berperan aktif dalam menggerakkan komunitas belajar guna meningkatkan kompetensi GTK. Ajang ini menjadi wadah bagi para pendidik untuk menampilkan praktik baik pembelajaran yang inspiratif, kreatif, dan berdampak nyata bagi perkembangan anak usia dini.

Perjalanan ini dimulai ketika Dinas Pendidikan Kota Palembang mengadakan seleksi dan mengusulkan calon peserta seleksi Apresiasi  GTK tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2025. Sebagai guru TK, saya percaya bahwa bermain merupakan cara terbaik anak untuk belajar. Melalui bermain, anak-anak dapat belajar menalar, berpikir logis, dan menemukan solusi dari masalah yang mereka temui sehari-hari. Dari keyakinan inilah, saya memutuskan untuk mengangkat praktik baik berjudul “Bermain Logika, Membangun Nalar: Implementasi Berpikir Komputasional Melalui Pendekatan Pembelajaran Mendalam di TK Paramount.”

            Langkah awal yang menantang adalah memilih praktik baik yang paling representatif. Dari sekian banyak kegiatan di kelas, saya harus memastikan bahwa praktik yang saya pilih benar-benar menunjukkan keterpaduan antara bermain, berpikir, dan bernalar. Tantangan selanjutnya muncul saat menyusun naskah praktik baik dengan alur STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi). Saya perlu menata pengalaman mengajar menjadi kisah yang utuh dan bermakna, lengkap dengan bukti nyata dari hasil belajar anak. Proses pembuatan video praktik baik juga membutuhkan usaha besar. Bersama tim kecil, kami menyiapkan skenario pengambilan gambar, mengatur waktu agar tidak mengganggu rutinitas anak, dan memastikan semua berjalan dengan suasana yang alami dan menyenangkan. Tantangan terbesar bukanlah praktik mengajarnya, melainkan proses mengubah kegiatan kelas yang spontan menjadi sebuah karya dokumentasi yang terstruktur, menarik, dan memenuhi kriteria penilaian lomba.

            Dengan dukungan dari kepala sekolah, teman sejawat, murid dan wali murid, saya mulai selangkah-selangkah yaitu :

  1. Menulis Naskah Praktik Baik

Saya menulis dengan hati dan refleksi, menggambarkan bagaimana pembelajaran di kelas mampu menumbuhkan kemampuan berpikir logis dan kreatif melalui aktivitas bermain. Saya harus menyusun naskah yang tidak hanya memaparkan kegiatan, tapi juga menunjukkan dampak nyata pada anak-anak.

 

  1. Pembuatan Video Praktik Baik

Bersama tim, kami mendokumentasikan proses belajar anak-anak dengan pendekatan berpikir komputasional. Video ini menampilkan anak-anak yang antusias bermain sambil berpikir, berdiskusi, dan menemukan pola. Sebagai guru, saya bukan ahli videografi! Merekam sambil mengajar, memastikan kualitas gambar dan suara, serta menjaga anak-anak tetap fokus dan natural, ini sungguh memerlukan kesabaran ekstra dan perencanaan yang matang.

  1. Keterbatasan Waktu: Mengikuti lomba berarti harus membagi fokus antara tugas utama mengajar dan menyiapkan kelengkapan lomba. Tantangannya adalah bagaimana dari ide menjadi naskah yang kuat, dari kelas menjadi video yang profesional, dan menghadapi keterbatasan waktu dan kemampuan teknis. Semua ini harus dilewati dengan semangat pantang menyerah!

 

  1. Tahapan Seleksi dan Presentasi

Setelah melewati seleksi administrasi, saya mengikuti tahap presentasi di hadapan juri. Dalam sesi itu, saya berusaha menyampaikan cerita apa adanya — bukan untuk menunjukkan kesempurnaan, melainkan untuk berbagi perjalanan nyata seorang guru dalam bertransformasi.

 

           

Saya tahu, untuk mengatasi tantangan ini, saya butuh aksi nyata dan terstruktur, adapun langkah-langkah yang saya lakukan adalah.

  1. Menyiapkan Praktik Baik dan Naskah (Pra-Produksi):
    • Saya mulai dengan menuliskan detail setiap langkah praktik baik, lengkap dengan tujuan dan hasil yang diharapkan (alur STAR mini di dalam praktik itu sendiri).
    • Saya meminta bantuan rekan guru untuk me-review naskah, memastikan bahasanya jelas dan pesan utamanya tersampaikan.

 

  1. Pengambilan Video (Produksi):
    • Saya berdiskusi dengan Kepala Sekolah dan rekan guru untuk menjadwalkan hari pengambilan video khusus. Kolaborasi itu penting! Satu guru membantu mengendalikan kelas, dan saya sendiri fokus pada pengambilan gambar.
    • Saya merekam adegan-adegan kunci yang menunjukkan interaksi anak, ekspresi mereka, dan hasil karya. Saya memastikan durasi video sesuai dengan ketentuan lomba.
    •  
  2. Proses Seleksi dan Pengiriman Berkas:
    • Setelah video selesai disunting (saya belajar cepat menggunakan aplikasi penyuntingan sederhana!), saya melengkapi semua administrasi yang diminta: surat pernyataan, resume, dan deskripsi praktik baik. Teliti adalah kunci!
    • Masa penantian adalah masa untuk refleksi dan persiapan, seandainya masuk tahap presentasi.

Alhamdulillah, semua upaya ini berbuah manis. Saya dipanggil untuk tahap presentasi dan wawancara, dan dengan rasa syukur yang mendalam,   Ketika nama saya diumumkan sebagai Juara 2 Lomba Apresiasi GTK Provinsi Sumatera Selatan 2025, saya tidak dapat menahan rasa haru. Perjuangan yang panjang terbayar dengan pengalaman yang tak ternilai. Saya belajar bahwa keberhasilan bukan semata-mata hasil dari kompetisi, tetapi hasil dari ketekunan, refleksi, dan kemauan untuk terus berkembang.

Kemenangan ini bukan sekadar piala, tapi pembelajaran yang tak ternilai harganya, beberapa hal yang menjadi pembelajaran bagi saya.

  • Pentingnya Dokumentasi: Kita sering melakukan hal-hal hebat, tapi lupa mendokumentasikannya. Lomba ini mengajarkan saya bahwa dokumentasi adalah jembatan untuk berbagi dan mengembangkan praktik kita lebih jauh.
  • Zona Nyaman dan Belajar Baru: Saya dipaksa untuk belajar hal baru, seperti membuat naskah yang terstruktur dan mengedit video. Keluar dari zona nyaman membuat kita menjadi guru yang lebih kompeten dan adaptif
  • Semangat Berbagi: Praktik baik yang kita bagi akan menjadi inspirasi bagi guru lain, dan itu adalah hadiah terindah dalam profesi ini.
  • Jangan membuat kegiatan baru hanya untuk lomba, justru keaslian praktik baik lah yang akan berbicara
  • Ceritakan apa yang benar-benar terjadi, apa yang dirasakan dan apa yang berubah setelah kegiatan berlangsung
  • Jalin kolaborasi, mintalah dukungan rekan sejawat dan kepala sekolah. Kolaborasi bukan hanya membantu, tetapi juga menguatkan semangat.
  • Nikmati setiap prosesnya, jadikan lomba ini sebagai ruang belajar dan refleksi diri, bukan sekedar kompetensi

Semoga pengalaman ini menjadi pengingat bahwa perubahan besar di dunia pendidikan selalu dimulai dari langkah kecil, langkah seorang guru yang mau belajar dan berbuat dengan hati. “Setiap langkah kecil yang dilakukan dengan cinta, akan menumbuhkan generasi yang berpikir besar.

Mari kita jadikan prestasi ini sebagai pemantik semangat bagi seluruh keluarga besar Paramount. Teruslah berkarya, teruslah berinovasi, dan teruslah menjadi guru yang menginspirasi!

 

 

Tulis Komentar

Komentar Terbaru

Colleen User
11 Nov 2025, 22:00

cheap valtrex
cheap buspirone
etodolac prices
finasteride 5mg
cheap kamagra